Planet Merkurius adalah planet terdekat dari Matahari. Merkurius juga merupakan planet terkecil di dalam Tata Surya, sedikit lebih besar daripada Bulan. Merkurius tidak memiliki bulan.
PLANET MERKURIUS
Keadaan Merkurius kering dan keras. Permukaannya ditutupi oleh kawah-kawah. Kawah-kawah tersebut terbentuk oleh meteor-meteor dan komet-komet yang jatuh ke permukaan Merkurius.
Karena sangat dekat dengan Matahari, temperatur Merkurius sangat panas selama waktu siang, dan sangat dingin di waktu malam.
- Merkurius tersusun dari bahan yang keras, tetapi bentuk antara satu dengan yang lain sangat berbeda.
- Merkurius terlihat seperti Bulan. Kawah-kawah di permukaannya sudah berumur lebih dari miliaran tahun. Kawah-kawah tersebut muncul ketika terjadi pembentukan Tata Surya.
PANAS DAN DINGIN
Merkurius berputar pada porosnya dengan sangat lambat. Satu hari di Merkurius sama dengan 176 hari di Bumi. Merkurius berputar dan mengelilingi Matahari setiap 88 hari. Jadi, satu tahun di Merkurius hanya berjumlah 88 hari di Bumi–satu hari di Merkurius dua kali lebih lama dari satu tahunnya!
Merkurius menjadi sangat panas selama 88 hari waktu siang. Temperatur dapat mencapai 430 derajat Celsius–begitu panas sehingga dapat mencairkan timbal.
Ketika Matahari tenggelam, temperatur Merkurius turun hingga -180 derajat Celsius. Jika Bumi mencapai temperatur serendah itu, udara yang kita hirup berubah wujud dari gas menjadi cair.
- Bagian Merkurius yang gelap tampak sangat gelap sehingga kita tidak dapat melihat apa pun. Pada tahun 2008, para ilmuwan untuk pertama kali mendapat gambar Merkurius dari dekat, termasuk bagian planet yang sedang mengalami gelap.
- Di Merkurius Matahari bersinar terus-menerus selama 88 hari, lalu berganti dengan kegelapan total selama 88 hari.
DUNIA BERKAWAH
Merkurius nyaris tertutup oleh kawah-kawah. Beberapa kawah yang dalam di bagian kutub utara Merkurius tidak pernah mendapatkan sinar Matahari. Para ilmuwan memperkirakan bahwa mungkin terdapat es di dalam kawah-kawah ini, meskipun Merkurius terletak sangat dekat dengan Matahari.
Kawah terbesar bernama Caloris Basin. Kawah ini berdiameter 1.550 km dengan kedalaman 2 km.
Beberapa kawah terbentuk dari hasil tabrakan asteroid atau komet, tetapi beberapa yang lain terbentuk oleh gunung api. Satelit angkasa juga mengambil gambar-gambar dari permukaan datar yang disebut dataran, mirip dengan 'lautan' di Bulan.
- Kawah-kawah yang ada di Merkurius, diantaranya; Van Eyck, Phidias, Sophocles, Vivaldi, Renoir, Valmiki, Shelley, Caloris Basin, Wagner, Bach, Chekhov, Schubert, dan Michelangelo.
- Pesawat angkasa luar mengambil gambar-gambar permukaan Merkurius yang mengkerut.
MENJELAJAH PLANET
Untuk menjelajah planet-planet, para ilmuwan menggunakan satelit. Satelit dapat terbang, baik melewati atau mengorbit pada sebuah planet. Beberapa satelit mendarat di permukaan beberapa planet yang keras atau dibulan.
Sejauh ini, hanya ada satu satelit angkasa, Mariner 10, yang pernah mengunjungi Merkurius. Satelit tersebut mengambil gambar-gambar pada satu bagian Merkurius. Pada tahun 2011, Mercury Messenger akan memulai memperlajari planet ini lebih detail.
- Satelit Mercury Messenger menggunakan peralatan khusus untuk memperlajari Merkurius lebih banyak lagi, seperti bahan penyusun permukaan Merkurius.
- Satelit Mercury Messenger diluncurkan pada tahun 2004. Satelit ini akan melewati Merkurius tiga kali sebelum dapat mengorbit planet ini pada tahun 2011.
TAHUKAH KAMU?
- Nama Merkurius berasal dari nama dewa pengirim pesan bangsa Romawi yang dapat berlari cepat. Faktanya, Merkurius bergerak cepat dengan kelajuan 50 km per detik.
- Permukaan Merkurius berkerut-kerut. Ketika inti planet mendingin, planet akan menciut seperti sebuah balon yang kehilangan udara.
- Nama-nama kawah Merkurius diambil dari nama penulis, seniman, dan komposer terkenal, seperti Shelley, Renoir, dan Wagner.
- Teleskop ruang angkasa Hubble tidak dapat mengambil gambar Merkurius karena planet ini terlalu dekat dengan Matahari.
Sumber: buku MERKURIUS DAN VENUS, Tiga Serangkai, 2010
Minggu, 29 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Respon:
Posting Komentar
Beri komentar pada artikel blog Ilmu Persahabatan. Bila perlu, beri saran dan kritik yang berkenan. Apabila kamu menyukai blog ini, ayo follow! Don't spam.